Rabu, 01 Agustus 2012

lontong-balap-1
LONTONG BALAP SURABAYA
Pada posting ini Best Surabaya Property Bulletin mulai menampilkan kategori khusus “REK AYO REK”. Menyadari perkembangan fisik kota Surabaya yang luar biasa dalam dasawarsa terakhir dimana banyak perumahan, properti dan real estat dikembangkan. Bangunan-bangunan raksasa seperti mall, plasa, hotel dan apartemen bermunculan. Namun semua itu tidak cukup memberikan identitas yang unik bagi kota terbesar kedua di Indonesia ini. Semua bangunan dan properti yang berkembang pesat tersebut bersifat homogen sama rata di hampir semua kota besar di Indoneaia.
Mengutip sair lagu “Rek ayo rek mlaku-mlaku nang Tunjungan . . .”, semua kata dalam sair tersebut bersifat khas Surabaya yang dinyanyikan oleh penyanyi  legendaris asal Surabaya pula, Mus Mulyadi. Kategori ini diharapkan berisi artikel yang mengungkapkan aneka keunikan kota Surabaya. Mulai tempat, obyek, budaya, kesenian, makanan dan tokoh, yang benar-benar khas dan melegenda. Tujuannya, bagi orang yang baru tinggal di Surabaya atau generasi muda Surabaya agar lebih mengenali kota pahlawan ini secara lebih mendalam. Bagi anda warga asli Surabaya, kelahiran Surabaya atau setidaknya pernah tinggal di kota ini dan sekarang sedang tinggal di luar daerah akan dapat bernostalgia kembali sebagai obat rindu akan tanah asalnya, Surabaya tercinta.
Lalu apa sajakah keunikan kota Surabaya itu ?
Salah satu jawabannya adalah LONTONG BALAP.
Lontong Balap adalah salah satu makanan khas kota Surabaya yang tidak didapatkan di daerah lain. Lontong balap merupakan campuran bahan makanan khas; lontong, sayur kecambah/taoge dengan “ikan” tahu goreng dan lento. Dengan taburan brambang goreng, daun brambang  dan sambal petis yang pedas menambah mantap dan lezat rasa lontong balap. Pendamping makanan ini adalah sate kerang dan minuman es degan.

Pasangan serasi, lontong balap, sate kerang dan es degan

Walaupan ada sair lagu “semanggi Suroboyo, lontong balap Wonokromo …..”, namun penjual lontong balap yang masih eksis sampai sekarang ada di Jalan Kranggan. Tepatnya di depan ex-gedung bioskop Garuda. Karenanya ia sering disebut dengan Lontong Balap Garuda. Jalan Kranggan ini menghubungkan beberapa jalan protokol di pusat kota yaitu  sebelah utara Jl. Blauran, Jl. Bubutan dan Jl. Praban dengan  sebelah selatan yaitu Jl. Arjuno,  Jl. Semarang dan Jl. Kali Butuh atau lebih dikenal dengan Pasar Tembok.
Di lokasi ini ada 5 pasang penjual lontong balap dan es degan berderet-deret.
lontong-balap-2

Tampak deretan warung lontong balap dan es degan di Jl. Kranggan Surabaya. Lontong Balap Garuda.

Di antara gempuran makanan budaya barat seperti fried chicken, pizza dan makanan olahan lainnya, terbukti lontong balap Garuda tetap bisa bertahan sampai sekarang. Ini menunjukkan bahwa lontong balap merupakan salah satu aset budaya kuliner masyarakat Surabaya dan Jawa Timur yang melekat erat, mendarah daging, mbalung sumsum tidak tergoyahkan oleh perubahan jaman.
lontong-balap-3

Tampak penjual lontong balap dengan rombong pikulnya yang khas.

Masalah harga tidak perlu diragukan: SANGAT MURAH ! dan pasti terjangkau oleh semua golongan ekonomi.
Maka hendaknya anda tidak mengaku arek Suroboyo bila tidak hobi makan Lontong Balap.
Jangan merasa tahu kota Surabaya bila belum pernah mampir ke Lontong balap Garuda.

3 komentar:

  1. dulu di bioskop Garuda ada longtong bapak ini. harganyanya masih murah. setiap aku mau nonton bioskop (karcisnya cuma Rp250,- kalo pake kartu pelajar), aku pasti beli lontong balap ini. penjualnya tepat di depan gedung bioskop ini. muantaaaaab rasanya. sekolahku dulu di SMP PANCASILA JL. KALIBUTUH 223 SURABAYA. rumahku di jl. tembok dukuh II. (bpj)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. RALAT: "lontong balap", bukan "longtong bapak". buat commentku di atas tadi. hehehehe (bpj)

    BalasHapus